Sophisticated

"First, you must love yourself therefore you can love someone else." -Ni Putu Yuan-

Selasa, 09 November 2010

Ilmu Sosial Dasar Part. 1

Bagaimana kita menyikapi para relawan asing yang datang ke Indonesia dengan maksud tertentu?
Belakangan ini, negeri kita Indonesia sering menangis. Banyaknya bencana alam yang meperpa negeri ini. Terjadinya tsunami di kepulauan Mentawai serta meletusnya gunung Merapi (gunung yang masih aktif) di Sleman, Yogyakarta dan juga banjir bandang di Wasior yang akhir-akhir ini masih hangat pemberitaannya dan hal itu tentu saja membuat banyak saudara-saudara kita pun juga ikut menangis.  Begitu banyak pihak yang peduli akan nasib mereka. Selain relawan dari Indonesia sendiri banyak juga relawan asing yang ingin menolong dan membantu mereka. Namun, ada apakah dibalik itu semua? Menurut saya, tidak 100% relawan asing yang hendak menolong saudara-saudara kita itu mempunyai maksud lain. Ada beberapa dari mereka yang dengan kedok menjadi relawan dating ke Indonesia untuk membantu, memang secara kenyataan mereka membantu tapi mereka tahu bahwa Negara Indonesia ini adalah negara yang amat kaya akan hasil alamnya. Nah, dari sinilah para relawan asing mempelajari letak-letak dan titik-titik kekayaan alam Indonesia tersebut. Dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung kita juga dijajah namun dengan cara yang halus tidak seperti penjajahan jaman dulu. Jujur, sumber daya manusia di Indonesia ini masih kurang berkompeten dibandingkan dengan bangsa lainnya. Maklum saja karena Indonesia adalah negara berkembang. Relawan asing yang “menyamar” tersebut tentunya memiliki kecanggihan dalam bidang teknologi khususnya untuk dapat melacak letak-letak kekayaan alam di Indonesia ini. Perlahan mereka mempelajarinya dan tidak menutup kemungkinan mereka bias mengambil alih kekayaan alam yang ada di negeri kita ini. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda hendaknya bisa berbuat, setidaknya membantu dengan jalan belajar dan memperdalam ilmu agar sumber daya manusia di Indonesia ini semakin meningkat. Kita jangan mau diakali oleh bangsa lain tersebut yang semata-mata ingin mencuri kekayaan alam dari kita. Selain itu, pemerintah juga harus lebih berhati-hati dan waspada akan segala ancaman dari luar (seperti penyamaran yang tadi saya katakan). Bisa juga kita di sini sebagai mahasiswa untuk turut serta menjadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI) untuk dapat secara langsung menolong saudara-saudara kita tersebut. Jangan hanya melakukan demonstrasi yang ujung-ujungnya berakhir bentrok. Lebih baik kita gunakan energi, kemampuan, serta material yang kita miliki untuk membantu dan menolong mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.

Hal apa yang secara riil dapat kita (mahasiswa) lakukan ?

Misalnya saja saya sebagai mahasiswi yang kuliah di jurusan Teknik Informatika bisa bekerja sama dengan mahasiswa-mahasiswa Teknik Elektro untuk membuat alat komunikasi yang dapat mengirim dan menerima informasi lebih cepat, tepat, dan akurat dengan sinyal yang kuat mengingat bahwa pemerintah Indonesia baru mengetahui terjadinya tsunami di kepulauan Mentawai yaitu dua belas (12) jam setelah kejadian. (sumber: breaking news-metro tv). Saya tidak terlalu menyalahkan pemerintah juga karena memang Indonesia adalah negara kepulauan yang terpisah oleh lautan dan sulit untuk dijangkau. Nah, dari situlah pemerintah harus bisa mengintrospeksi diri agar tidak terjadi lagi kejadian seperti itu. Di sini, saya dan mahasiswa Teknik Informatika lainnya juga bisa menghibur mereka yang terkena musibah dengan membuat suatu aplikasi permainan (game) terutama untuk bisa terhibur, misalkan juga mahasiswa yang kuliah di Teknik Arsitektur bisa membuat rancangan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang sederhana dan nyaman untuk para pengungsi. Mahasiswa dan mahasiswi psikologi dapat mendengarkan curahan hati para pengungsi serta membuat psikis mereka agar tidak down akibat bencana alam yang mereka alami.